1. Tentukan produk yang djual, kapan, dimana,
dengan apa dan siapa target marketnya.
Banyak diantara pengusaha pemula
yang kebingungan ketika ditanya siapakah konsumen atau target market mereka,
alhasil karena kebingungan ini promosi yang dilakukan juga akan berjalan secara
serampangan. Bahkan banyak yang melakukan iklan secara membabi buta, sehingga
mengganggu cashflow, padahal syarat mutlak usaha bisa hidup diawal adalah
dengan menjaga aliran cashflownya tetap mengalir.
Untuk memaksimalkan promosi, entah
melalui brosur, iklan, dan lain sebagainya, sudah seharusnya mengetahui
siapakah yang akan menjadi sasaran tembak.
Jika kita bingung akan menembak apa, tentu saja budget promosi akan
sia-sia belaka.
Ada banyak cara mengenali konsumen,
salah satu yang sederhana adalah dengan bertanya dan terus menggali pada
kelompok-kelompok yang dicurigai sebagai target market. Tanya sebanyak mungkin
apa yang mereka inginkan dari produk anda, tanya kepada mereka dengan cara apa
sebaiknya produk Anda berkomunikasi dengan mereka. Pertanyaan ini disarankan
untuk digali secara kualitatif, karena masyarakat kita cenderung introvert atau
tertutup sehingga ketika ditanya jawabannya selalu ingin menyenangkan si penanya
2.
Persiapkan
kualitas produk yang baik, first impression dalam kualitas sangat menentukan
apakah konsumen nantinya akan beli lagi.
Yang namanya Promosi pastinya harus dibuat
semenarik mungkin agar calon konsumen tertarik dan memutuskan untuk membeli
produk yang dipromosikan. Dalam mempromosikan suatu produk seseorang harus
pandai pandai memaksimalkan semua tools yang dia punya seefisien mungkin.
Tapi apa jadinya jika promosi yang dijalankan dengan gencar tidak
didukung dengan kualitas produk yang memadai?
Kualitas atau mutu adalah
tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.“Quality is the totally
of features and characteristics of a product or services that bear on its
ability to satisfy stated or implied customer’s needs. Kualitas produk yang
baik juga dapat dilihat jika keseluruhan konsumen benefit yang mencakup product
benefit, services benefit, personal benefit dan image benefit bertemu dengan
keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan konsumen yang mencakup biaya dalam
bentuk uang, waktu, energi, dan psikologis.
3. Fokus pada pelayanan terbaik ke konsumen, ini
akan mensupport untuk pencapaian penjualan
Dalam
transaksi jual beli, konsumen memiliki peran menjadi raja, artinya ia dilayani
oleh penjual dan berhak memilih barang yang terbaik untuk dibelinya. Konsumen
mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan. Jika
pelayanan konsumen dinilai tidak memuaskan dan konsumen merasa dirugikan,
sebetulnya konsumen bisa menuntut haknya.
Satu kasus
kecil yang biasa terjadi di Indonesia ialah uang kembalian. Uang kembalian yang
biasanya berupa recehan dalam nominal Rp100,00 atau Rp200,00 kerap diganti
dengan permen satu atau dua buah. Dalam hal ini, uang disamakan dengan permen.
Meski nilai tukarnya sama, namun hak konsumen adalah mendapat uang uang
kembalian, bukan permen. Konsumen kita kerap menerima permen tersebut sebagai
kembalian uang recehan.
Pelayanan
konsumen yang begitu apik dan dijaga betul menjadi jaminan kesuksesan bisnis di
negara barat. Berbeda dengan di Indonesia, pelayanan konsumen masih terasa
kurang. Memang telah ada beberapa mini market, kafe atau restoran yang
mengedepankan pelayanan konsumen yang baik, bagus, dan memuaskan. Namun,
jumlahnya belumlah banyak dan hanya terdapat di beberapa kota saja.
4. Lakukan promosi yang
masif, bisa dengan spanduk, sponsorship ataupun social media
Promosi
dapat dilakukan dengan : memberikan informasi melalui e-mail, sms, messangger,
melalui pembicaraan, iklan atau pemanfaatan sarana media social.
Sebuah
perusahaan yang memasang iklan di tv mengenai produk baru perusahaan X atau
seseorang yang mengirim 5 sms, dapat 10 sms gratis ke semua operator, atau
seorang penjual yang memberikan promo beli kaos kaki seharga Rp. 30.000,00
dapat 2 kaos kaki gratis atau bahkan diskon 50% bagi produk tertentu di
Department Store atau
Penjual
coklat yang memasang program beli coklat malam hari dapat segelas teh gratis.
Semua itu termasuk ke dalam kegiatan promosi.
Promosi
harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat menjual produk sebanyak mungkin. Penjual
yang hebat adalah yang dapat membuat promosi sebaik baiknya yang membuat
konsumen sedemikian rupa sehingga tertarik untuk membeli produk yang dijualnya.
5. Buat paket-paket produk, misal paket bundling,
paket hemat, paket lengkap. Ini bisa meningkatkan omzet penjualan
Taktik
dan strategi pemasaran pada iklan brosur adalah ide konsep membuat brosur agar
tidak dibuang percuma sehingga biaya promosi bisa lebih ditekan semurah mungkin
dan efektif. Pernahkan Anda memikirkan bahwa brosur dibuat hanya untuk dibuang.
Memang pada dasarnya brosur adalah alat untuk menyampaikan komunikasi produk
atau jasa, jika tujuannya sudah tercapai atau sudah terkomunikasikan ya sudah,
dibuang juga tidak menjadi masalah. Konsep klise ini sudah ada sejak jaman dulu
pertama kali brosur dibuat dan kemudian dibiarkan begitu saja tanpa adanya
perkembangan taktik dan strategi secara mendasar agar tidak dibuang percuma.
Kali
ini kita akan membahas apa dan bagaimana cara agar brosur mempunyai nilai lebih
tidak hanya sekedar dibuat untuk dibuang. Cara-cara ini sudah beberapa kali ada
dan muncul kemudian menghilang, lenyap ditelan jaman seiring perubahan dunia
bisnis. Metode ini haruslah simple, tidak menambah beban biaya pembuatan brosur
terlalu banyak, aplikatif dan haruslah tidak mematikan fungsi brosur itu
sendiri.
Produk
Bundle atau bundling adalah strategi pemasaran yang melibatkan penawaran
beberapa produk / fasilitas untuk dijual sebagai satu gabungan produk. Dalam
hal ini brosur akan digabung dengan sesuatu hal yang harus menarik, bermanfaat
dan dicari oleh orang yang akan membacanya. Beberapa hari yang lalu kita
melakukan survey kecil-kecilan melalui facebook dan hasilnya memang banyak
mengarah pada metode ini. Namun, cukup disayangkan perhitungan ”biaya” masih
belum dipikirkan. Ingat, syarat untuk metode ini adalah mudah, murah, aplikatif
dan mendukung brosur itu sendiri.
6. Jika dalam bisnis
kita sudah punya karyawan, maka beri training untuk jualan dan motivasi agar
maksimal ketika jualan
Terkadang
menekuni sebuah pekerjaan yang sama setiap harinya, membuat sebagian besar
karyawan merasa jenuh dan bosan. Dampaknya, motivasi karyawan akan turun
sehingga mereka tidak bekerja secara optimal. Karena itu untuk mengembalikan
motivasi karyawan, Anda perlu mengadakan training khusus bagi para karyawan.
Misalnya saja mengadakan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan kerja mereka,
atau sekedar training untuk membangun kembali motivasi karyawan yang mulai
turun.
Tidak
ada salahnya jika Anda memberikan reward khusus bagi karyawan yang berprestasi.
Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili
ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti
cukup efektif, sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi
berikutnya bagi perusahaan.
Sebagai
pemimpin perusahaan, Anda juga perlu melakukan pendekatan pada para karyawan
Anda. Bila perlu kenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing
dari mereka, sebab hal ini akan memudahkan Anda untuk mengevaluasi perkembangan
setiap karyawan. Mana karyawan yang memiliki prestasi kerja cukup bagus, dan
mana karyawan yang membutuhkan dukungan Anda untuk mencapai keberhasilan
seperti rekan-rekan lainnya. Tentu dengan pendekatan tersebut, Anda dapat membantu
karyawan yang kesulitan mengerjakan tugasnya untuk bisa berhasil meraih
prestasi seperti karyawan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar